Jokowi Dilantik, Rupiah Makin Bergigi
jpnn.com - JAKARTA - Tak hanya para relawan, para pelaku pasar juga tengah bersuka cita atas pelantikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ini dibuktikan dengan rupiah yang cukup bergigi dan kembali menjadi mata uang terkuat se-Asia.
Kemarin (20/10), kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 181 poin ke posisi Rp 12.041 per USD. Penguatan rupiah tersebut merupakan yang tertinggi di tengah hijaunya pasar uang Asia.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pada dasarnya penguatan rupiah didukung oleh dua faktor baik domestik dan internasional. Dari sisi internasional, riuhnya pasar telah mereda terkait kekhawatiran menghadapi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang bakal lebih cepat.
"Sementara dari sisi domestik, pelantikan Jokowi berlangsung lancar. Apalagi Prabowo dan Hatta Rajasa juga hadir," ungkapnya kemarin (20/10).
Merujuk data Bloomberg, rupiah diperdagangkan naik 77,50 poin (0,64 persen) ke level Rp 12.032 per USD di pasar spot. Secara point to point, rupiah berhasil menguat 1,64 persen dibandingkan awal tahun ini.
Melambungnya rupiah terhadap USD tersebut, lebih tinggi dibandingkan negara-negara di Asia lainnya yang juga mengalami penguatan. Misalnya Rupee yang menguat 0,22 persen, Yen Tiongkok naik tipis, 0,02 persen, maupun Baht Thailand yang unggul 0,3 persen dari USD.
Sementara itu, pengamat rupiah Farial Anwar mengatakan, pelaku pasar menyambut baik pelantikan Jokowi yang berjalan lancar sesuai dengan rencana. Padahal, awalnya pasar sempat khawatir terhadap kabar yang beredar, bahwa pelantikan Presiden akan diwarnai aksi boikot dari pihak oposisi.
"Proses di MPR dan Istana sama dengan yang direncanakan. Pasar melihat itu sebagai sesuatu yang baik," ungkapnya.
JAKARTA - Tak hanya para relawan, para pelaku pasar juga tengah bersuka cita atas pelantikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok