Jokowi Diminta Benahi Armada PPD
Jumat, 28 Juni 2013 – 18:12 WIB
JAKARTA - Pengamat transportasi publik, Yayat Supriyana mengatakan, menaikan harga BBM tanpa persiapan regulasi yang memadai terhadap efek ekonomi dan psikologi dari kenaikan harga BBM tersebut akan memperburuk sektor pelayanan publik. Selain itu dia juga menjelaskan kenaikan harga BBM tanpa diikuti oleh peningkatan kualitas angkutan publik akan mendorong terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat. "Yang terjadi itu justru makin bertambahnya orang miskin," tegas Yayat Supriyana.
"Salah satu sektor yang rentan terhadap efek ini adalah layanan transportasi publik. Harga BBM naik, telah mendorong kinerja angkutan publik semakin buruk," kata Yayat Supriyana, dalam diskusi "Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Angkutan Umum di Daerah", di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/6).
Muara dari semakin buruknya pelayanan sektor angkutan publik ini, lanjut Yayat, akan semakin banyaknya kecelakaan terjadi dan rasa aman serta nyaman dalam transportasi publik dengan sendirinya tidak lagi jadi acuan.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat transportasi publik, Yayat Supriyana mengatakan, menaikan harga BBM tanpa persiapan regulasi yang memadai terhadap efek ekonomi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS