Jokowi Diminta Hentikan Proses Seleksi Dirut Pertamina
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Excutive Energy Watch, Ferdinand Hutahaean menegaskan proses seleksi pemilihan Direktur Utama Pertamina yang sedang dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dengan melibatkan PT Daya Dimensi Indonesia harus segera dihentikan dan dievaluasi sejak dini.
Dia mendesak Presiden Joko Widodo menolak semua calon yang sudah diuji PT DDI. "Ini sangat penting dan mutlak dilakukan," tegas Ferdinand, di Jakarta, Jumat (21/11).
Ferdinand menjelaskan, alasan penghentian dan evaluasi itu dikarenakan nama yang mencuat dari hasil uji kelayakan yang dilakukan oleh Rini seperti Widhyawan adalah Stafsus Menteri ESDM yang pernah diperiksa KPK terkait kasus Suap di SKK Migas.
Selain itu, kata dia, salah satu calon yang sering disebut oleh publik, yakni mantan Dirut Telkom Rinaldy Firmansyah juga diduga terlibat sejumlah kasus internet kecamatan. "Masa orang-orang yang sudah gagal begini mau dinaikkan lagi mengurus perusahaan sebesar Pertamina?" paparnya.
Dia pun menyoroti keberadaan PT DDI yang digunakan Rini sebagai pihak eksternal. Dia menegaskan bahwa PT DDI diduga adalah perusahaan yang terkait dengan keluarga Soemarno. "Ini sangat tidak fair, ada unsur dugaan nepotisme dalam penunjukan PT DDI dalam hal ini yang sangat mungkin berdampak pada tidak jujurnya hasil uji kelayakan," ungkapnya.
Selain itu, dia menduga ini sarat dengan pesanan menteri yang menginginkan calon dirut yang ada duduk di Pertamina. "Sebagai jalan menguasai bisnis migas dari hulu hingga hilir oleh kelompok mafia," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Direktur Excutive Energy Watch, Ferdinand Hutahaean menegaskan proses seleksi pemilihan Direktur Utama Pertamina yang sedang dilakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad
- Bang Edi Apresiasi Bareskrim Bongkar Parbrik Narkoba Beromzet Rp 1,5 Triliun