Jokowi Diminta Jangan Biarkan Poso Jadi Ladang Pembantaian Nyawa Manusia
Namun demikian, kata Petrus, negara tampaknya membiarkan Poso menjadi ‘Ladang Pembantaian’.
Petrus menilai Presiden Jokowi belum membuat suatu Keputusan Politik Negara tentang operasi menumpas Teroris MIT di Poso, Sulteng, secara lebih tepat dan terukur demi melindungi masyarakat sipil dari ancaman teror pembunuhan.
Dia menilai warga masyarakat di Poso dan sekitarnya mengalami tekanan secara psikososial dan psikologis.
“Mereka (masyarakat Poso, red) melihat ada sikap dan kebijakan negara yang diskriminatif dalam menghadapi terorisme, di mana ketika ada Jenderal terbunuh di Papua, Presiden Jokowi cepat mengeluarkan ‘Keputusan Politik Negara’ mengirim pasukan TNI-Polri dengan kekuatan penuh turun ke Papua,” ujar Petrus.
Sementara warga Poso dan sekitarnya, kata Petrus, sudah 10 (sepuluh) tahun lebih sejak 2011 hingga sekarang hidup dalam suasana mencekam, tertekan secara psikososial dan psikologis di tengah ancaman pembunuhan secara biadab oleh kelompok Teroris MIT.
“Namun, tidak ada Keputusan Politk Negara yang serta merta dapat menghentikan aksi biadab teroris MIT,” tegas Petrus.(fri/jpnn)
Aksi teroris MIT di Poso telah berlangsung sepuluh tahun, terhitung sejak 2011 hingga sekarang (2021) dan telah memakan korban ratusan nyawa, di pihak aparat TNI-Polri, warga sipil (petani) tidak berdosa dan di pihak teroris sendiri.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI