Jokowi Diminta Pertimbangkan Rekam Jejak Rini Suwandi Masuk Kabinet

Jokowi Diminta Pertimbangkan Rekam Jejak Rini Suwandi Masuk Kabinet
Joko Widodo.

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar, menyarankan calon presiden terpilih Joko Widodo harus mulai bisa memilih dan mempertimbangkan orang-orang yang akan duduk dalam kabinetnya usai dilantik 20 Oktober 2014 mendatang.

Bahkan, Idil juga menyarankan agar capres yang akrab disapa Jokowi itu mempertimbangkan Rini Suwandi, yang kini dipercaya Jokowi menjadi Kepala Staf Tim Transisi. Saran ini disampaikan Idil mengingat rekam jejak Rini ketika menjabat menteri di kabinet Megawati Soekarnoputri.

"Rini Suwandi termasuk yang perlu dipertimbangkan karena rekam jejaknya semasa menjadi menteri di kabinet Megawati cacat dan terindikasi terlibat dalam kasus BLBI," kata Idil menjawab wartawan di Jakarta, Rabu (6/8).

Menurut Idil, masih adanya orang-orang yang punya beban politik masa lalu yang tidak bagus akan menjadi batu sandungan bagi Jokowi untuk membentuk kabinet kerja dan profesional. Hal ini juga menunjukkan Jokowi tidak bisa membebaskan diri dari intervensi parpol di dalam menentukan kabinetnya.

"Artinya, selain soal kompetensi, integritas, rekam jejak, moral dan akseptabilitas masyarakat penting untuk menjadi pertimbangan," jelasnya.

Ditanya mengenai kemungkinan adanya intervensi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dalam penunjukan Rini sebagai Kepala Staf, Idil menilai intervensi bisa saja terjadi karena Rini merupakan orang dekat Mega.

"Sangat mungkin. Sebab kita tau Rini merupakan orang dekat Megawati dan menjadi kepercayaan Megawati. Bahkan jika nanti Rini mendapatkan pos di salah kementerian juga tak lepas dari kemungkinan adanya intervensi politik dari Megawati kepada Jokowi," tandasnya. (fat/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar, menyarankan calon presiden terpilih Joko Widodo harus mulai bisa memilih dan mempertimbangkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News