Jokowi Diminta tak Abaikan Saran KPK Dalam Memilih Menteri
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein meminta Presiden Jokowi lebih selektif memilih menteri. Ia menyarankan Jokowi agar tidak mengabaikan rekomendasi PPATK dan KPK mengenai calon menteri di kabinet.
"Presiden Jokowi menggunakan formasi dari KPK dan PPATK biar terpilih menteri yang integritasnya terutama ya, relatif bersihlah kalau begitu," kata Yunus di KPK, Jakarta, Jumat (24/10).
Menurut Yunus, dengan memilih calon menteri yang bersih dan memiliki integritas bisa mencegah kabinet Jokowi melakukan tindak pidana korupsi. "Daripada ada masalah lebih baik mencegah," ujarnya.
Dalam rekomendasinya, KPK menyebut ada calon menteri yang diberi tanda warna merah dan kuning. Ketua KPK Abraham Samad menyatakan calon yang diberi warna merah dan kuning tidak boleh menjadi menteri.
Soal calon menteri yang diberi tanda warna merah dan kuning pernah diungkapkan Wakil Ketua KPK Zulkarnain. Ia menyatakan calon menteri yang dianggap paling berisiko terlibat kasus korupsi diberikan tanda warna merah. Sedangkan bagi yang kurang berisiko diberikan warna kuning.
Menanggapi itu, Yunus menyatakan apabila ada indikasi bahwa calon menteri terlibat korupsi maka KPK perlu menindaklanjuti. "Kalau memang ada indikasi ya harusnya ditindaklanjuti," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein meminta Presiden Jokowi lebih selektif memilih menteri.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gus Imin Dukung Kemenag Bentuk Dirjen Pondok Pesantren
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Heboh, Surat Kaleng Ancaman Bom Beredar di Kampus Unpar Bandung
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI