Jokowi Diminta Tengahi Konflik Pelabuhan Cilamaya
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta turun tangan membereskan beda pendapat mengenai pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat. Pasalnya pembangunan pelabuhan tersebut tak hanya menyangkut aspek perhubungan.
Pelabuhan itu juga menyangkut aspek lain. Di antaranya ialah energi, perikanan, pertanian, sampai masalah sosial. "Banyak sekali aspek yang dipertimbangkan. Tidak hanya bicara aspek pelabuhan yang di Kemenhub. Saya kira Menko Maritim, Menko Perekonomian atau Presiden sekali pun harus bicara," pinta Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara saat diskusi 'Pelabuhan Cilamaya untuk Siapa' di Jakarta, Selasa (10/3).
Marwan menambahkan, perlu ada koordinasi yang baik untuk melakukan kajian mengenai konsep yang tepat. Dia berharap, pembangunan Pelabuhan Cilamaya tak menyenggol sektor lain dan merugikan.
"Kita tidak menolak pembangunan (pelabuhan). Yang kita tolak itu pembangunannya di Cilamaya. Itu perlu kita garisbawahi. Kalau mau bangun, buat kajian baru yang komprehensif agar tidak menyulitkan pihak lain," tegas Marwan. (chi/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta turun tangan membereskan beda pendapat mengenai pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat. Pasalnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran