Jokowi Diminta Tidak Minta Maaf ke Singapura dan Malaysia, Ini Alasannya
jpnn.com - JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) telah menentukan sikap tidak akan pernah merespon keluhan Singapura dan Malaysia terhadap kabut asap yang datang dari Riau yang kini menyelimuti dua negara tetangga Indonesia tersebut. Alasan, menurut Direktur Eksekutif Walhi, Abetnego Tarigan, karena munculnya kabut asap itu ulah pengusaha mereka juga.
“Secara pribadi dan institusi Walhi, saya tidak pusing dengan teriakan Singapura dan Malaysia yang memprotes kabut asap. Walhi justru bersikap responsif terhadap teriakan masyarakat Jambi, Riau dan Sumatera Selatan,” kata Abetnego Tarigan, di Pressroom DPR, Senayan Jakarta, Jumat (18/9).
Dia jelaskan, dari keseluruhan lahan yang ada di Provinsi Riau, sekitar 70 persen lahan sudah dikavling-kavling pengusaha untuk perkebunan berdasar izin yang dikeluarkan Pemda setempat.
“Mayoritas pemiliki izin atas 70 persen lahan perkebunan di Riau itu adalah orang Singapura dan Malaysia," ungkapnya.
Kalau kabut asap tersebut sumbernya berasal dari 70 persen lahan perkebunan di Riau itu, menurut Abetnego, tidak perlu juga Presiden Joko Widodo menyampaikan kata maaf kepada Singapura dan Malaysia.
“Titik-titik apinya ada di area perkebunan pegusaha mereka di Riau. Jadi, tidak perlu juga presiden minta maaf," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) telah menentukan sikap tidak akan pernah merespon keluhan Singapura dan Malaysia terhadap kabut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak