Jokowi Dinilai Gunakan Lembaga Negara untuk Memuluskan Jalan Anaknya
![Jokowi Dinilai Gunakan Lembaga Negara untuk Memuluskan Jalan Anaknya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/01/23/diskusi-yang-diadakan-di-kampus-unika-atma-jaya-menghadirkan-q8vc.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Dr Anhar Gonggong menyampaikan keprihatinan karena Presiden Joko Widodo menggunakan lembaga negara untuk mengangkat anaknya.
Menurut dia, Jokowi telah melompati aturan yang ada untuk menempatkan Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres.
"Sebenarnya tokoh lain juga ada, Puan Maharani anaknya Megawati, AHY anaknya SBY, Prananda anaknya Surya Paloh, mereka jadi ketua partai. Namun, yang membedakan adalah cara Jokowi menggunakan lembaga negara untuk mengangkat anaknya. Dia melompati aturan yang ada untuk menempatkan anaknya ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) adalah adik iparnya. Dari situ permainan kostitusi berlangsung," kata Anhar dalam diskusi yang digelar di Unika Atmajaya, Minggu (21/1)
Anhar menambahkan bahwa terjadinya reformasi karena lebih dari 30 tahun Indonesia adalah negara otoriter.
Saat itu, tidak mungkin ada orang yang bicara tentang pergantian pemerintahan. Semua birokrat harus memilih Golkar.
"Saya dulu PNS anggota Korpri yang underbow Golkar tapi tidak pernah nyoblos. Karena Golkar pasti menang. Jadi buat apa ke TPS? Saat itu marak serangan fajar sehari sebelum pemilu dengan memberikan beras dari pintu ke pintu," ujarnya.
Akhirnya sejarawan ini mengingatkan bahwa pilpres adalah mekanisme memilih pemimpin. Sayangnya, yang tersedia hanyalah pejabat.
"Jokowi sendiri sempat menyatakan ada 1000 pejabat yang terlibat korupsi. Malah ada anggota KPK yang korup di tubuh lembaganya sendiri. Kalo mental seperti ini, tidak akan tercapai Indonesia emas 2045. Kesalahan kita karena pendidikan cuma mengasah otak bukan nurani," pungkas dia.
Anhar mengingatkan bahwa terjadinya reformasi karena lebih dari 30 tahun Indonesia adalah negara otoriter.
- Mahasiswa Lumuri Kantor Gubernur Jateng dengan Kotoran, Soroti Kebijakan Prabowo-Gibran
- Analisis Pengamat Soal Ucapan Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Ada Kalimat Sakit Hati
- Teguh Pegang Kebenaran, Hasto Sebut Jokowi Berang, Akhirnya Dikriminalisasi KPK
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Gosip N.d.a.s