Jokowi Disarankan Bentuk Koalisi Baru, Ini Alasannya

jpnn.com - JAKARTA – Peta perkoalisian partai politik punya peluang besar berubah. Itu seiring dengan pergerakan PAN dan Partai Demokrat yang seolah akan merapat mendukung pemerintahan Joko Widodo.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, dinamika politik saat ini sangat cair. Sehingga tidak menutup kemungkinan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bergabung ke pemerintah. "Tak ada teman dan musuh setia," ucapnya saat ditemui di Toba Dream, Manggarai, Jakarta, Kamis (14/5).
Melihat dinamika yang ada, yakni partai KMP yang mendukung pemerintah, Jokowi disarankan perlu membentuk koalisi baru. Koalisi itu menerima partai-partai dari KMP. "Bisa disebut koalisi pemerintah presiden," gagasnya.
Dia berpandangan, urgensi dibuatnya koalisi baru itu karena banyaknya keputusan dan kebijakan pemerintah yang harus disetujui DPR. Sementara saat ini parlemen lebih banyak dikuasai oleh partai-partai KMP.
Namun, lanjut dia, koalisi baru itu tidak meninggalkan partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Apalagi KIH adalah pengusung Jokowi menjadi presiden. "Kalau ditinggal, tidak tertutup kemungkinan Jokowi digoreng partai lain," tandasnya. (Desyinta/fal)
JAKARTA – Peta perkoalisian partai politik punya peluang besar berubah. Itu seiring dengan pergerakan PAN dan Partai Demokrat yang seolah akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung