Jokowi Disarankan Evaluasi Partai Pendukung, Begini Reaksi PAN
jpnn.com - JAKARTA - Munculnya usulan supaya pemerintah mengevaluasi partai pendukung pasca aksi Bela Islam 4/11, disikapi biasa oleh elite Partai Amanat Nasional (PAN).
Sebagai salah satu partai yang belakangan bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintah, PAN menilai evaluasi itu hak prerogatif Presiden Joko Widodo, bukan parpol pendukung.
"Soal mengatur koalisi atau menterinya, kembali itu semua adalah hak prerogatif presiden. Tentu itu kedaulatan beliau. Sehingga partai-partai tidak punya domain untuk mengurusi urusan presiden. Kita tidak bisa intervensi," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (21/11).
Terkait kasus dugaan penistaan agama, kata Hanafi, yang perlu menjadi prioritas adalah mengawal proses hukum setelah Bareskrim Polri menetapkan Basuki T Purnama alias Ahok sebagai tersangka.
Masing-masing pihak menurutnya punya peran mengawasinya.
"Semua punya peran bahwa keadilan mesti ditegakkan. Karena saya kira tegaknya keadilan itu sumber dari ketenangan bangsa ini. Jadi prioritas ke sana. Jangan sampai ada pihak yang memperkeruh," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini meyakini bila hukum telah ditegakkan, keadilan dihadirkan di tengah-tengah masyarakat, maka suasana yang panas akan menjadi dingin kembali.(fat/jpnn)
JAKARTA - Munculnya usulan supaya pemerintah mengevaluasi partai pendukung pasca aksi Bela Islam 4/11, disikapi biasa oleh elite Partai Amanat Nasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya