Jokowi Ditantang Sebut Rusia dalam Pernyataan Menentang Perang
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai keterangan Presiden RI Joko Widodo setelah konflik di Ukraina-Rusia ambigu dan tidak jelas.
Sebelumnya Jokowi menuliskan twit pada Kamis (24/2) yang isinya seperti ini, "Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia".
Menurut Satyo, Jokowi seharusnya dalam twit menuliskan Rusia ketika meminta stop perang.
"Seharusnya pernyataan seorang kepala negara bisa lebih tegas dan terang sasaran yang ingin disampaikan," kata aktivis 1998 itu saat dihubungi, Selasa (1/3).
Satyo mengatakan bahwa tulisan Jokowi hanya sekadar imbauan. Pihak tertentu tidak punya kewajiban mematuhi keinginan kepala negara.
"Pernyataan tersebut seperti hanya sebuah slogan, frasa, imbauan. Tidak memiliki determinasi alias garing," beber dia.
Pengamat politik Ujang Komarudin menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menuliskan sebuah twit setelah adanya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Ujang menilai twit Jokowi itu tidak jelas. Terlebih lagi, kepala negara tak meminta langsung kepada Rusia atau Ukraina menghentikan konflik.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai keterangan Presiden RI Joko Widodo setelah konflik di Ukraina-Rusia ambigu dan tidak jelas.
- Kehilangan Bulan
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel