Jokowi Dorong Usut Mafia Karantina, Wanita Emas Bereaksi, Simak
“Sedangkan harga hotel bagi yang mampu, yang punya uang, itu bukan harga hotel yang seharusnya. Misalnya harga kamar yang seharusnya Rp 500 ribu, itu jadi Rp 1 juta. Ini masukan buat Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Luhut Pandjaitan,” ujar Hasnaeni.
Selain itu, masyarakat Indonesia yang datang dari luar negeri, menurut dia sebaiknya cukup dites PCR saja. Tak perlu harus melakukan karantina, terlebih jika hasilnya negatif Covid. Tes ini dilakukan saat warga negara Indonesia (WNI) berangkat dan sampai ke Tanah Air.
"Kalau negatif boleh pergi dong, tidak perlu karantina. Kalau harus karantina karena menunggu masa inkubasi, karantina mandiri di rumah. Yang penting jelas alamat dan tempat tinggal di mana. Itu yang perlu dikontrol oleh pemerintah," tuturnya.
Sementara bagi warga negara asing (WNA), kata Hasnaeni, diperbolehkan masuk ke Indonesia dengan syarat mengantongi kepemilikan asuransi.
"Seperti Singapura, WNA selama memiliki asuransi dia boleh masuk. Itu tidak membebani pemerintah ketika dia sakit atau Covid misalnya," tandas Hasnaeni.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni alias Wanita Emas merespons langkah Jokowi yang meminta untuk mengusut mafia karantina.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP, BCW Desak KPK Lakukan Penyelidikan