Jokowi Enggak Tahu Apakah Ini akan Lebih Buruk Lagi

Sebulan setelahnya, Bank Dunia menyampaikan bahwa ekonomi global akan tumbuh pada posisi minus 5 persen.
Tiga minggu yang lalu, giliran OECD yang menyampaikan bahwa ekonomi global akan terkontraksi pada minus 6 hingga 7,6 persen.
"Saya enggak tahu apakah ini akan bergerak lebih buruk lagi karena memang situasinya sangat dinamis sekali. Begitu juga dengan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara juga berubah-ubah," kata Jokowi.
Selain itu, IMF juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di 3 besar setelah Tiongkok dan India.
Ekonomi Tiongkok diprediksi masih tumbuh 1,5 persen, disusul India yang diprediksi akan tumbuh 1,2 persen, lalu Indonesia di posisi 0,5 persen.
"Namun, dengan perubahan-perubahan yang makin buruk tadi, kami juga belum mendapatkan angka-angka yang paling akhir berapa posisi negara kita pertumbuhan ekonominya di 2020," imbuhnya.
Prediksi kondisi ekonomi Indonesia tersebut masih jauh lebih baik dibanding beberapa negara lain.
Jokowi memerinci, Prancis diperkirakan minus 17,2 persen, Inggris diperkirakan akan minus 15,4 persen, Jerman diperkirakan akan minus 11,2 persen, dan Amerika diperkirakan akan minus 9,7 persen. Menurut Jokowi, hal tersebut akan berimbas pada situasi geopolitik global.
Presiden Jokowi meminta TNI dan Polri waspada dan terus mengawasi situasi geopolitik.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI