Jokowi Gandeng Proton, Ini Tanggapan Gaikindo
jpnn.com - JAKARTA - Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menyatakan belum mengetahui adanya MoU antara Presiden Jokowi dan produsen mobil Malaysia, Proton, untuk pengembangan mobnas.
”Kami belum tahu. Karena mobil nasional itu memang inisiatifnya dan targetnya dari pemerintah,” ujarnya, kemarin.
Dia mengaku kaget dengan keputusan pemerintah yang tiba-tiba memilih Proton sebagai mitra untuk menciptakan mobnas. Namun, Gaikindoakan mengikuti jika hal itu sudah menjadi keputusan pemerintah.
”Potensi pasarnya memang menggiurkan. Siapa saja boleh bersaing. Apalagi, nanti kita masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN,” tutur dia.
Menurut Jongkie, kriteria mobnas tidak ada lagi sejak dihapusnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional.
”Saat itu krisis 1998 dan Indonesia kalah di WTO (World Trade Organization), diminta mencabut inpres itu. Jadi, sekarang tidak ada lagi definisi pasti mobil nasional itu seperti apa,” kata dia.
Karena itu, dia menyarankan pemerintah membuat inpres baru tentang kriteria yang wajib dipenuhi. Antara lain merek, pemegang saham wajib lokal, dan tingkat kandungan komponen dalam negeri yang harus dipenuhi dalam beberapa tahun. ”Sehingga kerja sama dengan Proton menjadi jelas,” tambahnya.
Jongkie menilai, Indonesia masih punya kesempatan untuk memiliki mobnas, tapi tetap membutuhkan dana investasi yang besar dan pengembalian investasi jangka panjang.
JAKARTA - Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menyatakan belum mengetahui adanya MoU antara Presiden
- Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
- Lewat Transisi Energi Terbarukan, Indonesia Bisa Menurunkan Emisi GRK
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang