Jokowi & Gibran Baru Dipecat, PDIP Tak Mau Ada Narasi Jahat

Lantas, mengapa PDIP juga tidak langsung memecat Jokowi setelah Pilpres 2024 selesai?
Deddy menuturkan agenda kerja PDIP pada 2024 bukan hanya pemilu legislatif dan pilpres, melainkan juga pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Dia berdalih DPP PDIP baru memiliki waktu untuk mengumpulkan para pengurus partai berlambang kepala banteng itu dari seluruh provinsi setelah Pilkada 2024 usai.
“Kami baru punya waktu untuk mengumpulkan pimpinan partai (PDIP) dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader-kader yang melakukan pelanggaran aturan partai. Jadi, proses ini bukan khusus hanya soal Jokowi dan keluarganya, melainkan juga kader-kader di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Selain itu, PDIP juga memiliki pertimbangan lain sehingga memilih pemecatan terhadap Jokowi dan keluarganya baru dilakukan belum lama ini. Deddy menyebut langkah itu sebagai cara menangkal narasi jahat yang mengarah ke PDIP.
“Kami tidak ingin ada narasi jahat melakukan pemecatan karena anak mantu beliau bertarung di pilpres dan pilkada atau (dituduh) tidak siap berkontestasi. Jadi, tentu yang terbaik ialah melakukan pemecatan setelah semua kontestasi politik selesai sehingga jelas dan tegas bahwa proses ini semata-mata untuk menegakkan aturan dan disiplin partai,” ujarnya.(ast/jpnn.com)
Video Terpopuler Hari ini:
Surat keputusan DPP PDIP tentang pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby baru diteken pada 4 Desember 2024 dan diumumkan pada 16 Desember 2024.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Survei Trust Indonesia: Ketidakpuasan Terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Sangat Tinggi
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik