Jokowi & Gibran Jangan Sampai jadi Kacang Lupa Kulitnya
jpnn.com - JAKARTA - Langkah Gibran Rakabuming Raka bin Jokowi mendampingi Prabowo Subianto menemui sukarelawan di Solo pada Jumat (19/5) lalu menjadi buah bibir.
Mungkin Gibran sekadar menyambut dan menemani tamu yang merupakan tokoh besar sekaligus teman bapaknya, tetapi penilaian di tengah publik bisa beragam.
Pengamat politik sekaligus peneliti senior di Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdus Salam menyebut langkah Gibran itu bisa merugikan dirinya hingga Jokowi.
"Pak Jokowi agar bisa menertibkan anaknya. Sebab, kalau mereka lupa sejarah, hal itu potensial bisa merugikan relasi ke depannya dan tentu itu patut disesalkan," ujar Surokim di Surabaya, Minggu (21/5).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat berbincang empat mata dan makan malam bersama Menteri Pertahanan yang juga Ketum Partai Gerindra sekaligus bakal capres Prabowo Subianto di sela pertemuan dengan sukarelawan Gibran dan Jokowi Jateng dan Jatim.
Surokim yang merupakan Wakil Rektor III Bidang Akademik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini mengingatkan Jokowi harus bisa lebih berhati-hati.
Dia menilai Jokowi lebih baik bisa menyamakan frekuensi dengan PDIP terkait dengan Pilpres 2024.
"Ada banyak faktor yang membuat Presiden Jokowi harus tegak lurus dengan PDIP. Relasi itu sejauh ini bisa terjaga baik selama ini. Semua orang di republik ini juga tahu bahwa naiknya Pak Jokowi di eksekutif tidak lepas dari restu PDIP," kata Surokim.
Menurut Surokim, jangan sampai Jokowi hingga Gibran menjadi kacang yang lupa kulitnya.
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka