Jokowi Gratiskan Suramadu demi Suara Madura?
jpnn.com, SIDOARJO - Presiden Joko Widodo menepis penilaian bahwa kebijakannya menggratiskan tarif tol di Jembatan Suramadu bermuatan politis. Apalagi ada yang menganggap bahwa dirinya ingin mendulang suara pemilih di Madura pada Pilpres 2019 mendatang.
Ditegaskan Jokowi, menggratiskan biaya tol di Suramadu bukan kebijakan tiba-tiba. Prosesnya sudah berlamgsung sejak 2015 diawali permintaan masyarakat suoaya motor digratiskan.
"Tadi kan perjalananya sudah saya sampaikan. 2015 itu sudah digratiskan sepeda motor, 2016 sudah dipotong 50 persen tapi belum ada dampak (pafa ekonomi)," kata Jokowi.
Ini disampaikan Jokowi menjawab jurnalis usai meresmikan perubahan status jalan tol di Jembatan Suramadu menjadi jalan non tol biasa, Sabtu (27/10).
"Ya kalau kita mau urusan politik nanti saya gratiskan bulan Maret saja, tahun depan. Gitu lho. Jangan apa-apa dikaitan dengan politik, ini urusan ekonomi, investasi, kesejahteraan, keadilan," tandas Kepala Negara.
Sebelummya ketika bertemu Jokowi di kediaman Sinta Nuriyah, istri Alm KH Abdurrahman Wahid pada September lalu, sejumlah tokoh dan ulama asal Madura sempat menyampaikan keluhan soal mahalnya tarif di Tol Suramadu.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo menepis penilaian bahwa kebijakannya menggratiskan tarif tol di Jembatan Suramadu, bermuatan politis
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi