Jokowi Gugah Pelaku Usaha Serius Garap Sektor Pariwisata
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggugah pelaku usaha untuk serius memanfaatkan peluang industri di sektor pariwisata.
Sebab, potensi yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar dibanding Thailand, Malaysia, Singapura dan negara lainnya di Asia Tenggara.
Hanya saja, kata Jokowi -sapaan presiden- industri ini sebelumnya tidak pernah dikerjakan secara serius.
Padahal produknya semua ada di Tanah Air. Sehingga, selama bertahun-tahun jumlah wisatawan manca negara yang datang ke Indonesia tidak pernah mencapai angka 10 juta per tahun.
Berbeda dengan Thailand, yang jumlah wismannya 30 juta, Malaysia 24 juta. Padahal, produk yang dimiliki Indonesia sepuluh kali, bahkan mungkin 15 kali dari yang dimiliki negara-negara tersebut.
"Thailand terakhir tembus 35 juta per tahun. Ini ada apa? saya ingin menggugah dunia usaha agar peluang seperti ini, kita punya Labuan Bajo tinggal jual saja, kita punya Danau Toba, Wakatobi, Borobudur, Bromo, tapi nggak pernah kita peraiki bersama," ujar Jokowi saat penutupan Rakornas KADIN di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10).
Dalam menggarap potensi pariwisata, katanya, memperbaiki berbagai destinasi dan membangun brand serta memasarkannya harus sama-sama berjalan. Di sinilah menurut mantan gubernur DKI itu peran dunia usaha.
Apalagi pemerintah telah menargetkan 20 juta wisman pada 2019. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan target tersebut.
Presiden Joko Widodo menggugah pelaku usaha untuk serius memanfaatkan peluang industri di sektor pariwisata.
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi