Jokowi Harus Berani Memilih Jaksa Agung dari Profesional, Bukan Kader Parpol
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berharap Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) harus menunjukkan keberanian ketika menentukan kabinetnya pada pemerintahan mendatang.
Satu di antaranya adalah memilih Jaksa Agung dari kalangan profesional, bukan dari partai politik.
"Jokowi harus berani memilih (Jaksa Agung) dari internal (kejaksaan) atau profesional," tulis Ujang dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Selasa (30/7).
BACA JUGA: Ditilang, Pelanggar Lalu Lintas Ketahuan Bawa 889 Butir Pil Ekstasi
Menurut Ujang, opsi mencari Jaksa Agung dari kalangan profesional ialah jalan keluar menjaga kesolidan koalisi Jokowi. Saat ini, posisi Jaksa Agung diinginkan oleh partai yang tergabung di koalisi Jokowi.
Selain itu, ucap dia, pemilihan Jaksa Agung dari profesional, bisa menghindarkan penggunaan hukum untuk kepentingan politik menuju 2024.
"Kalau dari partai politik akan digunakan untuk 2024. Jokowi dalam dilema," ucap dia.
Lagi pula, kata Ujang, Jokowi perlu berkaca dari pemilihan Jaksa Agung pada periode pertama memimpin Indonesia yang menunjuk politikus NasDem HM Prasetyo. Menurut Ujang, Prasetyo tidak banyak menunjukkan prestasi mentereng ketika memimpin Kejaksaan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berharap Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) harus menunjukkan keberanian ketika menentukan kabinetnya pada pemerintahan mendatang.
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- Kasus Tom Lembong, Komisi III Tak Ingin Diproses karena Pesanan
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Bantah Pengepungan Kejagung, Dankorbrimob: Tidak Ada yang Superior Di Republik Ini
- Rapat Bareng Jaksa Agung, Legislator Golkar Bertanya Kinerja PPA Kejagung