Jokowi Harus Lebih Berani Reformasi Ekonomi Indonesia

Jokowi Harus Lebih Berani Reformasi Ekonomi Indonesia
Jokowi Harus Lebih Berani Reformasi Ekonomi Indonesia

"Jokowi harus melakukan sesuatu di bidang 'skill development' dan memperbaiki kualitas dan keahlian lulusan sekolah menengah dan sarjana agar mereka bisa mendapat pekerjaan." kata Chris Manning.

Menurutnya hal ini penting mengingat tingkat pengangguran berpendidikan di Indonesia masih tinggi dan bahkan tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.

"Indonesia sudah terlalu lama menyandang gelar itu. Indonesia harus mampu memanfaatkan generasi mudanya, Indonesia harus memanfaatkan bonus demografinya."

Agenda pembangunan jangka panjang

Jokowi Harus Lebih Berani Reformasi Ekonomi Indonesia Photo: Mantan Wakil Presiden Boediono bersama Wakil Duta Besar Australia Allester Cox. (ABC: Iffah Nur Arifah)

Forum yang digelar untuk menghormati mendiang peneliti ekonomi senior LIPI, Thee Kian Wie yang ke-empat kalinya ini juga turut menghadirkan mantan Wakil Presiden Boediono sebagai pembicara utama.

Dalam pemaparannya Boediono mengatakan Indonesia perlu mencontoh pendekatan yang dilakukan oleh negara-negara di Asia Timur yang sukses memajukan perekonomian nasionalnya seperti Jepang, Korea, Taiwan, Singapura dan Hongkong.

"Negara di Asia Timur ini sukses melakukan pembangunan di negaranya dengan berfokus pada 3 hal yakni membenahi sektor pendidikan untuk tingkatkan kualitas SDM, membenahi kualitas birokrasi agar pemerintahan berjalan baik dan infrastruktur." papar Boediono.

Lebih lanjut Boediono mengatakan negara-negara maju di Asia itu membangun ketiga sektor tersebut secara serius dan berkesinambungan sehingga akhirnya mampu menciptakan kontribusi yang bermakna bagi pembangunan ekonomi di negeri mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News