Jokowi Harus Pilih Cawapres Militer, Prabowo Tokoh Agama

Jokowi Harus Pilih Cawapres Militer, Prabowo Tokoh Agama
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Foto: Biro Setpres

Sedangkan untuk Prabowo, 28,20 persen responden menyarankannya mengambil cawapres berlatar belakang tokoh agama. Tokoh politik 17,83 persen, kalangan profesional 15,40 persen, militer 15,24 persen.

"Alasan responden mengandeng tokoh agama adalah untuk melengkapi padanan nasionalis- religius, dalam pemerintahan," katanya.

Jika Prabowo Subianto tidak maju kembali, sebagian besar publik menilai sebaiknya mantan Danjen Kopassus itu mengajukan calon presiden dengan latar belakang profesional sebesar 21, 43 persen, militer 19,54 persen, partai politik 14,29 persen, tokoh agama 6,55 persen.

Saat ditanya siapa calon wakil presiden Prabowo Subianto yang dipilih, jika Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2019 mayoritas responden atau 21,8 persen menjawab Gatot Nurmantyo 21, 83 persen. Kemudian yang memilih Zulkifli Hasan 18,50 persen, AHY 15,50 persen, Anies Baswedan 10,83 persen, dan Muhaimin Iskandar sebesar 10,42 persen.

Jika dicermati ada ketidakkonsistenan responden yang mayoritas menyarankan Prabowo berpasangan dengan tokoh agama jika maju kembali dalam Pilpres 2019. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan responden tentang latar belakang tentang tokoh-tokoh nasional.

Responden lebih hafal nama, daripada latar belakang tokoh. "Ini menjadi tantangan sendiri bagi para tokoh untuk mensosialisasikan kepada publik," pungkasnya.

Survei digelar 18-21 Maret 2019 melibatkan 1200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error 2,83 persen. (boy/jpnn)

 


Salah satu kemungkinan paslon di Pilpres 2019 adalah Jokowi dengan AHY, sementara Prabowo dengan Gatot.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News