Jokowi Ingin Kiblat Universitas Islam Moderat Dunia Ada di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia menjadi kiblat perguruan tinggi islam moderat di dunia. Untuk mencapainya, pemerintah merencanakan membangun sebuah universitas besar bertaraf internasional.
Gagasan Jokowi ini disampaikan dalam rapat terbatas yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddi, Ketua MUI Din Syamsudin, serta beberapa Rektor Universitas Islam Negeri (UIN), termasuk Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada.
“Perguruan tinggi islam moderat yang betul-betul sebuah universitas yang besar, yang nanti akan menjadi kiblat perguruan tinggi Islam dunia. “Kalau memang ini disetujui, nanti konsep besarnya seperti apa, kemudian juga lokasinya, segera tentukan dan putuskan, dan tentu saja mengenai pendanaan akan segera dicari,” ujar Jokowi, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Sabtu (6/6).
Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menambahkan, Jokowi ingin agar ajaran islam yang moderat dijaga, sebab hal ini dapat memunculkan citra islam di Indonesia yang cinta damai. Sehingga pemikiran bahwa islam identik dengan terorisme dan anti demokrasi terpatahkan.
“Diharapkan perguruan tinggi islam moderat yang bertaraf internasional tersebut dapat membuat terobosan dalam pola didiknya dengan materi ajaran tentang nilai-nilai keislaman yang moderat sesuai dengan Pancasila,” ungkap Teten.
Teten mengatakan, Jokowi berharap dengan adanya perguruan tinggi Islam yang bertaraf internasional, maka di kemudian hari, Indonesia mampu melahirkan ilmuwan islam, seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd, yang pemikiran dan ilmu pengetahuannya diakui dunia sampai saat ini. (adk/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia menjadi kiblat perguruan tinggi islam moderat di dunia. Untuk mencapainya, pemerintah merencanakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak