Jokowi Ingin Mantan Atlet Dominasi Panitia Asian Games, Bukan Pejabat

Jokowi Ingin Mantan Atlet Dominasi Panitia Asian Games, Bukan Pejabat
Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo untuk kedua kalinya menunda penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) Asian Games XVIII/2018. Hal ini karena presiden masih meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi merombak struktur kepanitiaan Asian Games. 

Kali ini presiden meminta dalam struktur kepanitiaan dilibatkan juga pelaku dunia usaha dan dibagi hanya menjadi dua bagian. "Belum ditandatangani keppresnya. Ini masih diubah formatnya. Format kepanitiaannya itu biar lebih sederhana," ujar Menpora di Jakarta, Jumat (3/4).

Sebelumnya presiden meminta struktur kepanitiaan diubah dengan menambah sejumlah nama mantan atlet di dalamnya dan menghapus beberapa nama pejabat kementerian terkait. Presiden meyakini mantan atlet lebih berpengalaman dalam mengatur kegiatan olahraga.

Akibatnya, keppres yang harusnya disahkan 20 Maret lalu ditunda penandatanganannya. Meskipun itu sudah sesuai dengan batas waktu yang ditargetkan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Momentum 20 Maret adalah tepat enam bulan setelah Indonesia resmi dipilih sebagai host AG XVIII, di Incheon. OCA meminta keppres itu diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

Kini, kata Imam, pihaknya masih mengatur ulang format dan memberikannya kembali untuk dievaluasi presiden sebelum ditandatangani.

"Mungkin seminggu ini selesai. Senin bisa ditandatangani. Yang penting formatnya kita penuhi dulu," tandas Imam. (flo/jpnn)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo untuk kedua kalinya menunda penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) Asian Games XVIII/2018. Hal ini karena presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News