Jokowi Inginkan Pilpres Bawa Kegembiraan

jpnn.com - JAKARTA – Calon presiden (capres) dari Koalisi PDIP, NasDem, Hanura dan PKB, Joko Widodo menyatakan, bahwa rakyat memiliki kedaulatan penuh dalam menentukan pilihannya di pemilu presiden (pilpres) yang digelar 9 Juli mendatang. Karenanya capres yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu menegaskan, sangat penting bagi semua pihak untuk bersama-sama menciptakan rasa aman sehingga rakyat leluasan menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani dan pukan karena keterpaksaan.
“Semuanya kita serahkan pada rakyat karena yang berdaulat adalah rakyat. Siapa yang dikehendaki rakyat, kami berdua Jokowi-JK, menghargai apa yang dikehendaki oleh rakyat,” kata Jokowi dalam Deklarasi Kampanye Pilpres Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6) malam.
Menurut Jokowi, kedaulatan rakyat akan benar-benar terwujud jika semua pihak mampu menjaga semua tahapan pilpres secara bermartabat, berintegritas dan tanpa adanya kampanye hitam. Ia berharap pilpres benar-benar menjadi pesta demokrasi yang membawa kegembiraan.
“Pilpres harus kita tunjukkan sebagai kegembiraan politik, bukan ketakutan. Kita berharap dalam kampanye ini semuanya merasa gembira, karena demokrasi yang kita jalankan adalah demokrasi yang menyejahterakan, bukan demokrasi yang mencelakakan,” katanya.
Menurut Jokowi, ke depan ada dua langkah paling menentukan demi terpilihnya pemimpin masa depan. Yaitu pelaksanaan kampanye sejak 4 Juni hingga 5 Juli dan pemungutan suara pada 9 Juli mendatang. Karena itu ia juga mengajak masyarakat benar-benar memilih berdasarkan pilihan dari hati nurani.
“Tanggal 9 juli nanti kita akan lakukan pencoblosan. Ada dua calon. Yaitu calon presiden dan dua cawapres. Semuanya kita serahkan pada rakyat,” kata capres yang berduet dengan Jusuf Kalla itu.(gir/jpnn)
JAKARTA – Calon presiden (capres) dari Koalisi PDIP, NasDem, Hanura dan PKB, Joko Widodo menyatakan, bahwa rakyat memiliki kedaulatan penuh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah