Revitalisasi Citarum
Jokowi: Insyallah Bermanfaat bagi 27 Juta Penduduk

jpnn.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo menyadari bahwa revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum bukanlah pekerjaan mudah yang dapat diselesaikan dalam waktu satu atau dua tahun.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, pengiat lingkungan hidup di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kamis (22/2).
Presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi mengatakan, pemerintah telah menghitung perkiraan waktu revitalisasi DAS Citarum dari hulu hingga hilir butuh 7 tahun.
Namun, pemerintah akan bergerak cepat dan langsung memulai pekerjaan besar tersebut. Presiden pun menjadikan revitalisasi DAS Citarum sebagai momentum yang tepat untuk memperbaiki lingkungan, utamanya sungai-sungai yang ada di seluruh Indonesia.
"Revitalisasi DAS Citarum ini akan kita buat contoh bagi DAS-DAS yang lain. Akan kita fotokopi di DAS Bengawan Solo, sungai Brantas, dan DAS lain," ungkapnya.
Selain pertumbuhan ekonomi, Presiden juga berharap semakin banyak manfaat lain yang akan diperoleh masyarakat dari hasil revitalisasi DAS Citarum di masa yang akan datang.
"Insyaallah sumber air Citarum ini akan bermanfaat bagi 27 juta penduduk, baik di Jawa Barat maupun DKI Jakarta," ucap mantan wali kota Solo itu.
Sebelumnya, Presiden terlebih dahulu meninjau Situ Cisanti yang merupakan hulu sungai Citarum. Di sana, suami Iriana melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari revitalisasi DAS Citarum yang telah dimulai sejak 1 Februari 2018.
Presiden Joko Widodo meyakini revitalisasi Citarum akan membawa manfaat besar bagi 27 juta penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Inas Zubir Menilai Ada Motif Ekonomi Terkait Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Analisisnya
- Bobby Nasution Datangi KPK, Ada Apa?
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik
- Jonan Vatikan
- Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Ternyata...