Jokowi Izinkan Gloria, Pengamat: Itu Keputusan Negarawan
jpnn.com - JAKARTA - Keputusan mengikutsertakan Gloria Natapraja Hamel sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2016 di Istana Negara, terus menuai pujian. Keputusan Presiden Joko Widodo itu dianggap sebagai sikap seorang negarawan.
"Izin Presiden Jokowi mengikutsertakan Gloria Hamel sebagai keputusan seorang negarawan," kata pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, Kamis (18/8).
Keputusan itu tentunya menggembirakan masyarakat. Terutama Gloria yang namanya sudah sempat dicoret karena memiliki ayah berkebangsaan Prancis.
"Kita turut bergembira, atas izin Presiden Jokowi akhirnya Gloria Hamel ikut Paskibraka," ungkap Emrus.
Sebelumnya, wacana publik yang dimuat di berbagai media utama dan sosial sangat masif membahas tentang kemungkinan tidak diikutsertakannya Gloria dalam tim Paskibraka karena memiliki paspor negara lain.
Bahkan pada acara Talk Show live di salah satu Stasiun Televisi swasta di Indonesia, Selasa 16 Agustus 2016 malam, tiga narasumber (salah satu diantaranya mantan Duta Besar RI di AS), mengupas secara komprehensif dari aspek hukum tata negara, nasionalisme dan komunikasi politik.
"Ketiga narasumber tersebut mengemukakan argumentasi yang sangat produktif bahwa sangat baik dan wajar mengikutsertakan Gloria Hamel dalam tim Paskibraka," ujar Emrus.
Pada saat itu, salah satu narasumber menegaskan, seandai Jokowi mendengarkan acara ini, mohon agar Gloria Hamel sebaiknya diikutsertakan tim Paskibraka.
JAKARTA - Keputusan mengikutsertakan Gloria Natapraja Hamel sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2016 di Istana Negara, terus menuai pujian.
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak