Jokowi: Jangan Cekik Start-up dengan Regulasi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran menteri Kabinet Kerja untuk membuka ruang selebar-lebarnya bagi bisnis start-up di era ekonomi digital yang berkembang cukup pesat.
Ini disampaikan Jokowi-sapaan presiden di forum Economic Talkshow bertajuk "Ekonomi Era Digital", sekaligus pembukaan Indonesia Bussiness and Development Expo di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (20/9).
Dia mengatakan pemerintah harus memberi keleluasaan kepada masyarakat untuk bereksperimen.
"Karena inovasi memerlukan eksperimen. Hal-hal yang baru harus dicoba, dan ini memerlukan biaya. Berarti start-up jangan dicekik dengan regulasi berlebihan. Jangan terlalu diatur-atur," ucap Jokowi.
Selama ini negara menurutnya sudah terlalu banyak membuat aturan yang justru menjerat diri sendiri. Karena itu, regulasi yang berbelit dipotong.
Sebab, presiden sendiri mengaku pusing melihat begitu banyaknya peraturan yang ada.
"Saya mau melakukan apa, pak ini tidak boleh melanggar peraturan. Ini yang menghambat inovasi. Ini tugas saya untuk menggempur peraturan agar semakin sedikit dan lincah melakukan inovasi. Peraturan, peraturan, peraturan. Saya saja pusing, apalagi masyarakat," ucap mantan wali kota Surakarta itu.
Karenanya, bisnis start-up harus diberi ruang untuk berkembang dengan melakukan deregulasi, mengurangi aturan yang tumpang tindih. Sebab, itu hanya menghambat munculnya inovasi.
Presiden Joko Widodo tak mau perkembangan start-up terhambatregulasi
- Menko Airlangga Berharap Masyarakat Manfaatkan Momentum Harbolnas, BINA, & EPiC Sale
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Amar Bank 'Embedded Banking' untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi Digital
- Menko Airlangga Dukung Penguatan Kerja Sama Ekonomi RI-Kanada di Berbagai Sektor Prioritas
- Menko Airlangga Tekankan Ekonomi Digital sebagai Lompatan Pertumbuhan Perekonomian RI
- Begini Strategi BINUS Business School Mendorong Ketahanan Startup