Jokowi-JK Datangi Lokasi Bom Kampung Melayu

jpnn.com, JAKARTA - Setelah membesuk korban ledakan bom Kampung Melayu, di RS Polri Kramat Jati pada Kamis (25/4) malam, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung menuju Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Orang nomor satu dan dua di republik ini melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) ledakan bom bunuh diri itu.
Di lokasi tersebut, Jokowi-JK didampingi oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan (BG), Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan.
Di dekat toilet terminal yang berjarak sekitar sepuluh meter dari halte Transjakarta Kp Melayu, Jokowi-JK terlibat perbincangan dengan BG dan Syafruddin. Lokasi itu merupakan lokasi ledakan kedua setelah di depan pintu masuk halte Transjakarta.
"Terorisme ini sudah menjadi masalah semua negara, masalah dunia. Dan kalau lihat negara lain memiliki undang-umdang, regulasi yang memudahkan aparat melakukan pencegahan," ujar Jokowi kepada wartawan di TKP.
Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap DPR bersama Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), segera menuntaskan pembahasan revisi UU Anti-Terorisme.
Dengan begitu, kata Jokowi, aparat penegak hukum memiliki landasan yang kuat dalam bertindak. Terutama dalam hal melakukan pencegahan tehadap aksi-aksi terorisme.
"Karena ini masalah mendesak, tadi saya sudah peringatkan Menkopolhukam, segera menyelesaikan UU Anti-Terorisme (dengan DPR)," pungkas dia. (fat/jpnn)
Setelah membesuk korban ledakan bom Kampung Melayu, di RS Polri Kramat Jati pada Kamis (25/4) malam, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pasbata Minta Deddy Sitorus Buktikan Tudingan Jokowi Kirim Utusan ke PDIP
- Soal Kabar Hubungan PDIP-Jokowi Menghangat, Puan: Sudahi Hal yang Buat Kita Terpecah
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati
- Pangeran Mangkubumi Tantang Deddy Sitorus Sebutkan Nama Utusan yang Menyeret Nama Jokowi
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk