Jokowi-JK Dinilai Lebih Paham Soal Pertanian
jpnn.com - JAKARTA - Pakar Pertanian Universitas Padjajaran Bandung, Prof Tarkus Suganda menyatakan sangat mendukung bahwa sektor pertanian harus kembali diperkuat agar negara kita berdaulat, terutama di bidang pangan. Dalam konteks paparan visi-misi pasangan capres-cawapres, menurut Prof Tarkus, paparan tentang masih tingginya impor produk pertanian harus disoroti lebih kritis.
Dikatakan, dari pemaparan kedua capres, tampak sekali pasangan Prabowo-Hatta memiliki program kerja yang masih dalam tatanan konsep yang sulit diimplementasikan. Contohnya, mencetak 2,5 juta Hektar sawah yang pasti tidak seperti membalikkan telapak tangan. Sementara pasangan Jokowi-JK, menurutnya, lebih paham dan sangat realistis serta secara runut menyiapkan operasionalisasinya.
"Misalnya, penjelasan Capres Jokowi bahwa menambah luasan lahan memang perlu tetapi luasannya berapa, sangat tergantung dari ketersediaan sumber air dan jaringan irigasinya. Lalu ekstensifikasi yang membabi buta tanpa perhitungan hanya akan jadi pembenaran untuk menambah perusakan hutan. Sekaligus itu bisa menjadi lahan proyek untuk pembenaran penghamburan uang negara dengan nama proyek lahan gambut sejuta Ha dan lahan pertanian di Papua," kata Prof Tarkus, Senin (7/7).
Disebutkan, paparan Jokowi-JK tentang program peningkatan peternakan nasional untuk pemenuhan swasembada daging, sangat realistis dan jelas. "Saya sangat mengagumi pemahaman Pak Jokowi tentang impor bakalan sapi dan bukan sebagai bentuk daging," tegas Tarkus.
Dia menjelaskan adalah betul bahwa impor dalam bentuk bakalan akan menghasilkan berbagai aktivitas turunannya yang akan menciptakan lapangan kerja bagi peternak Indonesia. Antara lain pemeliharaan, pemotongan, pengolahan.
Menurut dia, pemahaman Jokowi tentang variasi jenis daging dan peruntukkannya benar-benar membelalakan mata.
"Adalah benar, jika impornya dalam bentuk daging, maka harganya disamaratakan, sehingga menjadi mahal. Padahal dari seekor sapi menghasilkan berbagai jenis daging yang berbeda," jelasnya. "Jokowi benar-benar memperhatikan sampai ke rakyat kecil yang perlu daging dengan harga terjangkau."
Ditambahkan, pertanian dan peternakan selama ini memang dituding menghasilkan polusi lingkungan. Padahal keberlanjutan lingkungan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
JAKARTA - Pakar Pertanian Universitas Padjajaran Bandung, Prof Tarkus Suganda menyatakan sangat mendukung bahwa sektor pertanian harus kembali
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Ingat ya, Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Berebut Sisa Formasi, Honorer Non-Database BKN Harus Cermat
- 5 Berita Terpopuler: Ribuan Orang Lulus, Mendikdasmen Ungkap Sesuatu, Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang Bisa Dibantu?
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital