Jokowi-JK Kompak Bungkam Soal Kenaikan BBM
jpnn.com - JAKARTA - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla, kompak bungkam soal isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ditemui usai rapat di kantor Tim Transisi, Kamis (28/8), keduanya tegas menyatakan baru akan komentar setelah resmi dilantik 20 Oktober mendatang.
Jokowi kembali menegaskan bahwa segala hal terkait kebijakan masih menjadi kewenangan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Nanti pelantikan dulu, sekarang ini kewenangan ada di Pak SBY," kata Jokowi di kantor Tim Transisi.
Hal senada juga disampaikan Jusuf Kalla. Saat ini, ujar Kalla, dirinya bersama Jokowi dan Tim Transisi masih fokus melakukan kajian terhadap masalah-masalah yang akan dihadapi jika sudah memerintah nanti.
Namun yang jelas, lanjutnya, pengurangan subsidi bahan bakar merupakan langkah yang positif. Ia menilai anggaran yang dialokasikan untuk subsidi BMM lebih baik dialihkan ke sektor-sektor produktif. "Itu yang selama ini perlu perhatian lebih baik. Dibanding memberikan bensin murah kepada orang kota," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pertemuan dengan SBY di Bali, Rabu (27/8) malam, Jokowi mengusulkan agar pemerintah segera menaikan harga BBM. Tapi permintaan itu langsung ditolak oleh SBY, dengan alasan waktunya kurang tepat. (dil/jpnn)
JAKARTA - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla, kompak bungkam soal isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus