Jokowi-JK Potensial Menangi Pilpres 2014 Satu Putaran
Jumat, 07 Maret 2014 – 14:59 WIB
JAKARTA – Sejumlah simulasi pemasangan calon presiden dan wakil presiden sudah diungkap lembaga survei dan analisis dari sejumlah pakar. Namun dari sejumlah pasangan itu, duet Joko Widodo alias Jokowi dinilai berpotensi memenangi Pilpres 2014 bisa satu putaran.
Karena itu, Negarawan Center berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memasangkan duet Jokowi – Jusuf Kalla sebagai capres dan cawapres yang diyakini akan memenangkan Pilpres tersebut. Alasannya pasangan tersebut akan saling memberikan kontribusi positif dan saling menguatkan dalam menyejahterakan bangsa Indonesia.
”Jokowi diapresiasi rakyat sebagai tokoh bersih, berintegritas, sabar dan sangat merakyat. Kombinasinya Jusuf Kalla yang kreatif, taktis, cepat dalam mengambil keputusan dan sudah terbukti teruji pengalamannya memimpin bangsa dan negara. Jokowi sangat menghormati Jusuf Kalla sebagai senior dan mentor, demikian pula sebaliknya. Ini duet maut yang akan sangat berguna bagi negara ini,” tutur Presiden Negarawan Centre Johan Silalahi di Jakarta, Rabu (5/3).
Menurut Johan, masalah utama bangsa dan negara yang sedang kritis dan membutuhkan solusi tepat dan cepat ada di bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Berbagai masalah kritis yang ada saat ini misalnya meledaknya utang RI, ancaman krisis likuiditas keuangan negara, defisit neraca perdagangan, dan ancaman krisis pangan, menjadi problem yang harus secepatnya ditangani.
JAKARTA – Sejumlah simulasi pemasangan calon presiden dan wakil presiden sudah diungkap lembaga survei dan analisis dari sejumlah pakar.
BERITA TERKAIT
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya
- KPK Minta Warga NTB Kawal Program Makan Bergizi Gratis
- Dituduh Curang Bersama KPU, Dr.Afni: Silahkan Rakyat Siak Menilai Sendiri