Jokowi-JK Sementara Unggul di 9 Dari 10 Perwakilan Luar Negeri
jpnn.com - JAKARTA - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) mulai membacakan hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon presiden RI 2014 dalam rapat pleno terbuka yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Kamis (17/7).
Pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk sementara terlihat unggul di 9 perwakilan dari 10 perwakilan yang menggelar pemilu presiden pada 4-6 Juli lalu. Pasangan yang diusung PDIP, NasDem, PKB, Hanura dan PKPI ini berhasil mengantongi 79.542 suara. Sementara Prabowo-Hatta hanya 57.788 suara.
Rinciannya, di Vientiane (Laos), pasangan Jokowi-JK meraih 107 suara, sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya 72 suara. Di Guangzhou (Tiongkok), Jokowi-JK meraih 1.248 suara, sementara Prabowo-Hatta 125 suara.
Di Kinabalu (Malaysia) Jokowi-JK meraih 28.905 suara, sementara Prabowo-Hatta 20.790 suara. Di Kuching (Malaysia) Jokowi-JK 40.091 suara Prabowo-Hatta 33.633 suara.
Di Budhapest (Hongaria) Jokowi-JK 82 suara, Prabowo-Hatta 18 suara. Kemudian di Bukares (Rumania) Jokowi-JK 40 suara sementara Prabowo-Hatta 27 suara.
Di Zagreb (Kroasia) pasangan Jokowi-JK meraih 23 suara, Prabowo-Hatta meraih 13 suara. Di Tokyo (Jepang) Jokowi-JK meraih 3.245 suara, Prabowo-Hatta 2.103 suara. Dan di Melbourne (Australia) Jokowi-JK 5.594 suara, sementara Prabowo-Hatta hanya 778 suara.
Pasangan Prabowo-Hatta hanya menang di Yangon (Myanmar) dengan mengantongi 229 suara. Sementara Jokowi-JK meraih 207 suara.
Namun perolehan ini baru berdasarkan apa yang dibacakan perwakilan PPLN. Sementara KPU belum menetapkannya sebagai hasil resmi. (gir/jpnn)
JAKARTA - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) mulai membacakan hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon presiden RI 2014 dalam rapat pleno
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri