Jokowi-JK Tegaskan Pengumuman Hasil Pilpres Tak Perlu Ditunda
Lebih Baik Kubu Prabowo Bersikap Kesatria
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo menentang permintaan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa agar pengumuman hasil rekapitulasi suara pemilu presiden (pilpres) di KPU pada 22 Juli ditunda. Menurut dia, proses pilpres sudah berjalan sesuai dengan aturan.
”Saya kira ndak perlu ditunda lagi. Wong sudah selesai, ditunda, untuk apa itu?” ujar Jokowi, sapaan akrabnya, sambil tersenyum di salah satu rumah makan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7).
Mengenai pernyataan Prabowo soal pemilihan ulang di 5.800 TPS, Jokowi mengaku tidak tahu. Dia juga menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada KPU dan Bawaslu. ”He he he he, nggak tahu itu, saya nggak tahu,” kata Jokowi.
Sedangkan cawapres Jusuf Kalla (JK) selaku pasangan Jokowi menanggapi permintaan kubu Prabowo-Hatta tersebut dengan santai. Dia pesimistis permintaan itu bisa dipenuhi, mengingat jadwal yang sudah terlalu mepet. ”Nggak mungkin, kan sudah lewat, terakhir kan hari ini,” ujar JK sebelum acara buka puasa bersama KAHMI di salah satu markas pemenangan Jokowi-JK di Jalan Jenggala, Jakarta Selatan, kemarin (19/7).
Di sisi lain, dia juga menegaskan bahwa permintaan PSU tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap perolehan suara kedua pasangan calon. Wapres pendamping Presiden SBY pada periode pertama pemerintahannya tersebut tetap optimistis pihaknya akan menang. ”Yang tadi saja menang, ya pasti akan menang lagi,” ujarnya sambil tersenyum.
Sedangkan kuasa hukum Jokowi-JK, Hamid Awaluddin, menilai permintaan penundaan rekapitulasi nasional itu tidak berdasar. ”Kecuali memang ada alasan subjektif seperti ditemukan pidana pemilu, pasti sudah diproses. Kalau hasil, ya di Mahkamah Konstitusi,” ujar Hamid kemarin.
Dia mengatakan, penundaan pengumuman hasil pemilu itu melawan kehendak rakyat. Sebab, rakyat Indonesia sudah sangat menunggu hasil pilpres tersebut.
”Ini kan tensi sosial yang tinggi, sudah lama menunggu pengumuman yang sudah ditetapkan 22 Juli nanti. Kalau tiba-tiba ingin ditunda, itu kan melawan kehendak rakyat,” jelas dia. Hamid meminta kubu Prabowo-Hatta berjiwa kesatria dan menerima segala hasil yang akan diumumkan KPU pada 22 Juli.(jawapos)
JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo menentang permintaan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa agar pengumuman hasil rekapitulasi suara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran