Jokowi: Kita Perlu Tim SAR yang Cepat Tanggap, yang Militan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki risiko tinggi bencana, kedaruratan, kecelakaan, bencana alam, dan kondisi-kondisi lain, yang membahayakan manusia.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu menganggap datangnya musibah sulit diperkirakan, sehingga kesiapsiagaan dan kewaspadaan sangat penting.
"Kita perlu tim SAR yang cepat tanggap, yang militan, yang mampu memberikan pertolongan yang cepat dan tepat terhadap kondisi yang memerlukan penanganan khusus, bencana tanggap darurat, serta yang membahayakan manusia," kata Jokowi saat membuka Rakernas 50 Tahun Emas Basarnas, yang digelar melalui konferensi video di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/2).
Presiden juga mengucapkan selamat sekaligus terima kasih atas pengabdian Basarnas dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah.
"Atas nama masyarakat, bangsa, dan negara saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-50 dan sekaligus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang selalu sigap membantu masyarakat, membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di berbagai daerah, di berbagai medan bencana," ujar presiden.
Lebih jauh, eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut tantangan dalam menghadapi situasi kedaruratan akan makin besar.
Namun, dalam situasi apa pun pelayanan SAR harus sigap dan cepat untuk menyelamatkan setiap jiwa manusia.
"Basarnas harus segera hadir secara cepat untuk memberikan pertolongan. Setiap detik sangatlah berarti bagi keselamatan jiwa," tegasnya.
Presiden Joko Widodo mengharapkan Basarnas memiliki tim yang cepat, tanggap, dan militan. Presiden juga menyampaikan lima harapannya kepada Basarnas.
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Sempat Dinyatakan Hilang Selama 2 Hari, Nelayan di Ternate Ditemukan Selamat
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi