Jokowi Komentari Dugaan Ibas Korupsi
Mengaku Tahu Pihak-Pihak Terkait Kasus Hambalang
jpnn.com - CIANJUR - Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pandang bulu dalam memproses kasus dugaan korupsi proyek sport center Hambalang. Menurutnya, semua pihak yang terlibat harus ditindak tanpa kecuali.
"Itu sudah masuk wilayah hukum, harus tegas pada siapa pun yang terlibat," kata Jokowi kepada wartawan saat ditemui di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3).
Hal tersebut dikatakan Jokowi terkait dugaan keterlibatan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edi Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam kasus Hambalang. Ibas yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat diduga menerima uang USD 200 terkait proyek sarana olah raga di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor tersebut.
Lebih lanjut Jokowi mengaku memantau penanganan kasus korupsi besar seperti Hambalang. Ia juga telah mendapat informasi mengenai siapa-siapa saja yang terlibat di dalamnya.
"Ya, saya ngerti kasus Hambalang. Siapa-siapa saja tahu," kata Jokowi.
Seperti diberitakan, pengacara Anas Urbaningrum, Firman Wijaya mengatakan bahwa kliennya sudah membeberkan bukti keterlibatan Ibas kepada KPK. Bukti tersebut disampaikan saat tersangka kasus Hambalang itu menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jumat (28/3).
"Hari ini, ada informasi penting yang diberikan Anas Urbaningrum bahwa Mas Ibas terima uang USD 200 ribu bertempat di Jalan Ciasem. Ini fakta penting yang disampaikan Mas Anas Urbaningrum," kata Firman di kantor KPK. (dil/jpnn)
CIANJUR - Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pandang bulu dalam memproses
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Polkam Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Kenaikan PPN 12 Persen
- Kinerja Polri 2024 di Bawah Jenderal Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan