Jokowi Kunjungi China Sampai Jepang, Kamhar Singgung Jebakan Utang

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa komitmen terhadap isu penguatan ekonomi nasional saat kepala negara melawat ke tiga negara di Asia Timur, yakni China, Korea, dan Jepang pada 26-28 Juli 2022.
Kamhar tidak menampik ketiga negara tersebut memiliki skala kerja sama ekonomi yang besar dengan Indonesia.
"Pak Presiden Jokowi mesti memastikan agenda ekonomi yang dijalankan pada misi ini untuk kepentingan ekonomi nasional," kata eks aktivis HMI itu melalui layanan pesan, Selasa (26/7).
Kamhar pun mengingatkan Jokowi jangan sampai membawa Indonesia ke jebakan utang setelah melawat ke tiga negara.
Terlebih lagi, Indonesia memiliki beberapa proyek besar yang didanai utang dari China. Jika tak terkelola baik, pembangunan proyek dengan utang bisa membawa Indonesia masuk perangkap.
"Jebakan utang atau debt trap sebagaimana yang dialami beberapa negara yang terancam gagal akibat jebakan utang China," ujarnya.
Kamhar mengingatkan janji kampanye Jokowi pada 2014 yang menolak utang luar negeri, tetapi pemerintah era eks Gubernur DKI Jakarta itu berpotensi membawa Indonesia pada jurang pinjaman.
"Kami berharap kunjungan Presiden ini bisa melakukan negosiasi yang positif, bukan untuk menambah utang melainkan untuk skema pengalihan utang atau debt swap yang bisa meringankan beban ekonomi kita," kata alumnus Universitas Hasanuddin itu.
Kamhar mengingatkan Jokowi jangan sampai membawa Indonesia ke jebakan utang setelah melawat ke tiga negara.
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar