Jokowi Kunjungi Puncak Waringin dan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo

jpnn.com, MANGGARAI BARAT - Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kunjungan kerjanya pada Rabu (10/7). Nantinya, destinasi wisata ini akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan industri pariwisata.
Di lokasi, Jokowi mendapat penjelasan dari Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, terkait kawasan Puncak Waringin yang akan mencakup area seluas kurang lebih 1 hektare, dilengkapi pusat cenderamata, amfiteater, ruang terbuka hijau, area parkir, dan dek observasi.
BACA JUGA: Sudah Banyak Nama Calon Menteri di Meja Presiden Jokowi
Kepada jurnalis, Presiden menyampaikan bahwa kawasan Labuan Bajo akan diprioritaskan pemerintah sebagai salah satu destinasi wisata baru.
"Kan sudah direncanakan dua tahun yang lalu, kita ingin ada 10 destinasi baru dan ini ada yang ingin kita prioritaskan. Salah satunya adalah Labuan Bajo," kata Jokowi usai meninjau Puncak Waringin.
Pemerintah pusat mendukung penuh pengembangan kawasan pariwisata tersebut dengan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur pendukungnya. Di antaranya pengembangan bandara yang ada di daerah tersebut.
"Maksimal tahun depan sudah rampung semua. Terminal airport, runway, rampung," tukas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Pengelolaan bandara juga akan menjadi perhatian tersendiri. Pemerintah ingin agar pengelola bandara di kawasan-kawasan wisata memiliki jaringan pariwisata internasional.
Presiden Jokowi meninjau kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kunjungan kerjanya pada Rabu (10/7).
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Matahari Kembar