Jokowi Larang Ekspor CPO, Menteri Bahlil Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat berhati-hati saat membuat keputusan melarang ekspor crude palm oil.
Sebab, kata dia, ekspor CPO di satu sisi memang memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi. Namun, di sisi lain, ekspor yang tinggi itu membuat pasokan bahan baku minyak goreng untuk dalam negeri berkurang sehingga pasokannya minim dan harganya melonjak.
"Sebenarnya kalau pengusaha itu tertib, kalau mau nanggung, mau gotong royong bareng agar harga domestik itu bisa dijaga Rp 14 ribu, kita mungkin enggak akan larang ekspor itu. Akan tetapi DMO dimain-mainin, harganya tidak ada kesadaran," katanya di Jakarta, Senin (25/4).
Dia menilai bahwa larangan ekspor CPO merupakan pilihan terbaik yang dilakukan Pemerintah Indonesia. Dia menegaskan larangan ekspor CPO itu demi menjaga pasokan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri.
Menurut Menteri Bahlil, larangan ekspor CPO tidak akan memberikan dampak ke investasi di industri minyak sawit mentah.
"Kalau investasi, dari pelarangan ini tidak ada pengaruh apa-apa. Karena ini, kan, hanya pelarangan sementara. Ketika semua stok sudah ada, baru kemudian kita buka lagi," ujarnya.
Bahlil mengakui banyak pengusaha memang mencari untung besar. Terlebih harga komoditas tersebut sedang berada di puncaknya.
Dia juga menyebut kelangkaan terjadi karena pengusaha minyak sawit lebih memilih untuk mengekspor ketimbang melakukan produksi di dalam negeri. Padahal, industri antara dan hilirnya sudah cukup.
Menteri Bahlil mendukung kebijakan Presiden Jokowi melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya, termasuk CPO.
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto