Jokowi Larang Siswa Coret-coretan
Lebih Baik Digantikan Berpakaian Adat
Kamis, 18 April 2013 – 15:43 WIB
Jokowi juga menghimbau para pelajar untuk tidak merayakan kelulusan dengan konvoi kendaraan keliling ibu kota. Ia dengan tegas mengancam siswa dengan hukuman pidana jika kedapatan melakukan hal ini, apalagi jika sampai merusak fasilitas umum.
Baca Juga:
"Saya titip jangan sampai anak-anak ini coret-coret di tempat umum. Ini ada pidananya, bisa dipidanakan, bisa sepuluh hari sampai dua bulan. Kita ingin Jakarta bersih, mau kita cat semua dan sudah dimulai," papar politisi PDIP tersebut.
Di akhir arahannya, Jokowi berpesan agar tidak ada lagi tawuran antar siswa SMA. Menurutnya, generasi muda seharusnya saling bahu membahu untuk berkompetisi dengan bangsa lain. Bukannya saling berkompetisi diantara bangsa sendiri dengan cara kekerasan.
"Kompetisi kita dengan negara lain, jangan sampai berantem dengan kita sendiri. Jepang, Korea itu mereka bisa bangkit karena bisa saling tolong menolong antar kakak adik, sekolah satu dengan lainnya. Anak yang naik kelas dari SD ke SMP itu yang senior gendong yang junior," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin menghilangkan tradisi coret-coretan seragam untuk merayakan kelulusan siswa. Jokowi menilai tradisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS