Jokowi Lihat Langsung Kehancuran Akibat Bom Sibolga

jpnn.com, SIBOLGA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengunjungi lokasi ledakan bom di Sibolga, Sumatera Utara. Kedatangannya untuk menemui ratusan warga yang kehilangan rumah akibat ledakan tersebut.
Usai meresmikan pelabuhan, Jokowi menyambangi lokasi ledakan di Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas. Dia didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk dan politikus senior Golkar kelahiran Sibolga, Akbar Tanjung.
Dengan pengamanan standar untuk level presiden, Jokowi dan rombongan menelusuri gang sempit ke lokasi yang berada di tengah pemukiman padat. Setelah berjalan sekitar 100 meter baru terlihat kerusakan akibat ulah seorang teroris perempuan itu.
Rumah pelaku yang merupakan sumber ledakan, kini sudah jadi tanah lapang. Sementara puluhan rumah di sekitarnya rusak parah.
Di tengah tanah lapang itu Jokowi mendengarkan penjelasan Wali Kota Syarfi Hutahuhuruk tentang dampak ledakan. Menurut Syarfi, total ada 161 rumah terdampak.
Setelah meninjau lokasi ledakan, Jokowi mendatangi posko tanggap darurat BNPB. Ratusan warga korban ledakan sudah menunggunya di tempat itu.
Pada kesempatan itu Jokowi menyerahkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp 1 miliar kepada para korban. Dia pun menjanjikan perhatian khusus dari pemerintah pusat.
“Saya akan perintahkan Menteri Sosial ke sini,” ujarnya.
Presiden Jokowi akhirnya mengunjungi lokasi ledakan bom di Sibolga, Sumatera Utara
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk