Jokowi Mania Minta Bos Mafia Kesehatan Dihukum Mati, Singgung Keterlibatan Elite Politik
jpnn.com, JAKARTA - Sukarelawan Jokowi Mania (JoMan) tidak puas dengan kinerja penegak hukum dalam menangani kasus mafia kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Pasalnya, sejauh ini, aparat hanya berhasil menindak kriminal level bawah.
"Di beberapa kasus, polisi hanya menangkap penjual eceran. Paling banyak yang dijual cuma puluhan barang. Tangkap dalang mafianya," kata Ketua Jokowi Mania Immanuel Ebenezer, Selasa (13/7).
Dirinya meyakini ada kelompok tertentu yang mengambil keuntungan besar. Dia bahkan curiga kalangan elite politik ikut terlibat dalam praktik kotor ini.
Karena itu, Noel meminta Presiden Jokowi tidak memberi ampun kepada semua pihak yang memetik untung dari pandemi COVID-19.
"Para mafia ini pasti terpimpin, ada yang mengorganisir dan mengatur. Tidak akan bisa menyelesaika bencana global ini dengan pendekatan bisnis, ini bencana pendekatannya harus pendekatan kemanusiaan bukan pendekatan bisnis yang berorientasi nyari untung," beber Noel.
Aktivis '98 ini juga menyoroti penjualan vaksin yang masih didominasi produk asal China. Harusnya, kata Noel, vaksin dibeli dari berbagai negara.
Dengan membeli vaksin dari banyak sumber, lanjut dia, maka risiko korupsi dapat diperkecil.
Jokowi Mania meyakini ada elite politik dalam lingkaran mafia kesehatan yang mencoba meraup keuntungan dari pandemi COVID-19
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat
- Terlibat Pembunuhan, Oknum Polisi Brigadir AKS Terancam Hukuman Mati
- Apresiasi Perjuangan Arinal di Pilgub Lampung, Pengamat: Lawan Dominasi Elite Partai
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan
- Ini Alasan Komnas HAM Terus Dorong Penghapusan Hukuman Mati