Jokowi Marah-Marah di Depan Para Menteri, Kata Reshuffle Sempat Terlontar
Hati-hati. OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development/Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), terakhir sehari dua hari lalu, menyampaikan bahwa growth, pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6 sampai 7,6 persen, minusnya.
Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen, perasaan ini harus sama. Kita harus ngerti ini, jangan biasa-biasa saja, jangan linier, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali, Saya melihat, masih banyak kita yang menganggap ini normal.
Kalau saya lihat bapak ibu masih melihat ini sebagai situasi normal bahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Kerjanya harus ekstra luar biasa, extra ordinary. Perasaan ini tolong sama, kita harus sama perasaannya, kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya.
Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasananya adalah harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja, menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini. Mestinya, suasana itu ada semuanya. Jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis. Manajemen krisis sudah berbeda semuanya.
Kalau perlu kebijakan Perppu, ya Perppu saya keluarkan. Kalau perlu Perpres, Perpres saya keluarkan. Kalau saudara-saudara punya peraturan menteri keuangan, keluarkan, untuk menangani negara, tanggung jawab kita pada 267 juta rakyat kita.
Saya lihat masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengklenya di situ. Kenapa enggak punya perasaan. Suasana ini krisis.
Yang kedua, saya peringatkan, belanja-belanja di kementerian. Saya lihat laporan masih biasa-biasa saja. Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya, karena uang beredar akan semakin banyak, konsumsi masyarakat nanti akan naik. Jadi belanja-belanja kementerian tolong dipercepat.
Sekali lagi jangan menganggap ini biasa-biasa saja. Percepat. Kalau ada hambatan keluarkan peraturan menterinya agar cepat. Kalau perlu Perpres saya keluarkan Perpresnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa beberapa bulan ini Indonesia berada dalam suasana pandemi dan krisis. Karena itu, dia meminta para pembantunya bekerja ekstra keras
- Inilah Agenda Pembahasan Rapat Paripurna Perdana Prabowo
- Repdem Desak Presiden Prabowo Pecat Menteri Yandri
- Pakar ini Meyakini Tak Ada Reshuffle Meski Risma dan Pramono Maju Pilkada
- Guspardi Gaus Sebut Reshuffle Kabinet Sempurnakan Estafet Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo
- Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi Wujud Semangat Transisi Pemerintahan Prabowo – Gibran
- Jokowi Reshuffle Kabinet Senin Kemarin, Pengamat: Demi Kepentingan Transisi Pemerintahan