Jokowi Marah-Marah di Depan Para Menteri, Kata Reshuffle Sempat Terlontar
Untuk pemulihan ekonomi nasional misalnya saya berikan, contoh, bidang kesehatan, itu dianggarkan Rp 75 triliun. Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba, uang beredar di masyarakat kerem di situ semua. Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi.
Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk dokter spesialis, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan, Ini sudah disediakan Rp 70-an triliun.
Bansos yang ditunggu masyarakat segera keluarkan. Kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan. Walaupun sudah lumayan tapi baru lumayan, tapi ini ekstra ordinary. Harusnya 100 persen.
Di bidang ekonomi juga sama. Segera, stimulus ekonomi bisa masuk ke usaha kecil, usaha mikro, mereka menunggu semuanya. Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, Enggak ada artinya.
Berbahaya sekali kalau perasaan kita seperti enggak ada apa-apa. Berbahaya sekali. Usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, usaha gede, perbankan, semuanya yang berkaitan dengan ekonomi, manufaktur, industri, terutama yang padat karya, beri prioritas pada mereka supaya tidak ada PJK. Jangan sudah PHK gede-gedean, duit serupiah pun belum masuk ke stimulus ekonomi kita, hanya gara-gara peraturan, urusan peraturan. Ini extra ordinary.
Saya harus ngomong apa adanya, tidak ada progres yang signifikan enggak ada. Kalau mau minta Perppu lagi saya minta Perppu, kalau sudah ada belum cukup. Asal untuk negara untuk rakyat saya pertaruhkan reputasi politik saya.
Sekali lagi tolong ini betul-betul dirasakan kita semuanya. Sekali lagi, langkah-langkah extra ordinary ini harus kita lakukan, dan saya membuka yang namanya langkah, entah langkah politik, langkah kepemetintahan akan saya buka. Langkah apa pun yang extra ordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara.
Bisa saja membubarkan lembaga negara, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan. Karena memang, suasana ini harus ada.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa beberapa bulan ini Indonesia berada dalam suasana pandemi dan krisis. Karena itu, dia meminta para pembantunya bekerja ekstra keras
- Inilah Agenda Pembahasan Rapat Paripurna Perdana Prabowo
- Repdem Desak Presiden Prabowo Pecat Menteri Yandri
- Pakar ini Meyakini Tak Ada Reshuffle Meski Risma dan Pramono Maju Pilkada
- Guspardi Gaus Sebut Reshuffle Kabinet Sempurnakan Estafet Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo
- Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi Wujud Semangat Transisi Pemerintahan Prabowo – Gibran
- Jokowi Reshuffle Kabinet Senin Kemarin, Pengamat: Demi Kepentingan Transisi Pemerintahan