Jokowi Melarang Mudik, Sukamta PKS: Jangan Seperti Menghitung Tokek
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Sukamta berharap, keputusan melarang mudik yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diralat.
Sukamta pernah mendengar bahwa pemerintah pusat dalam suatu waktu melarang mudik. Namun, narasi itu dicabut dalam perjalanannya oleh pemerintah pusat juga.
"Semoga tidak ada ralat lagi dari jubir Presiden atau Mensesneg. Kami mendengar keputusan yang diralat bolak-balik seperti menghitung tokek saja," ucap Sukamta dalam keterangan tertulis kepada JPNN.com, Rabu (22/4).
Lebih lanjut, kata Sukamta, pelarangan mudik dari pemerintah ini masuk kategori terlambat. Banyak kepala daerah sudah lama menginginkan mudik dilarang.
Selain itu, penularan virus Corona telah terjadi di beberapa daerah. Penularan itu dipicu dari orang yang pulang ke kampung halamannya.
"Saya heran juga kenapa baru hari ini soal larangan mudik baru ada keputusan. Kita tahu, ini bukan ranah kepala daerah. Mereka hanya bisa mengeluh dan mengantisipasi," katanya.
Walakin terlambat, Sukamta berharap pemerintah bisa tegas dalam melarang mudik ini. Setidaknya, pelarangan mudik bisa dilakukan sampai pandemi virus Corona selesai.
"Kami berharap pemerintah pusat tegas, decisive terhadap larangan mudik ini, sampai pandemi selesai," ucap dia.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Sukamta berharap keputusan melarang mudik yang diumumkan Presiden Jokowi tidak diralat.
- DPR Buka Masa Sidang, Legislator PKS Langsung Menyoroti Skandal Pemasangan Pagar Laut
- Soal Persiapan Arus Mudik Lebaran, Menko AHY Bilang Begini
- Kemenlu Sudah Berupaya Memulangkan Empat WNI Disekap, Tetapi Masih Buntu
- Pemerintah Ingin Batasi Penggunaan Medsos, Sukamta: Penting Dibuka Opsinya
- Israel-Hamas Gencatan Senjata, Sukamta Minta Indonesia Aktif Mengawal Perdamaian di Palestina
- Rahmat Saleh PKS Minta Mendagri Lantik Kepala Daerah Tak Bersengketa Sesuai Jadwal