Jokowi Melejit Akibat Publik Jenuh pada Perilaku Elit
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, menilai sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi semakin mendapat dukungan untuk maju sebagai calon presiden (capres) karena kejenuhan yang melanda publik terhadap perilaku elit politik. Boni menyebut publik tak berharap lagi pada politisi yang elitis.
"Kenapa Jokowi lebih besar, karena wajah-wajah politisi lama menjenuhkan. Jokowi muncul sebagai indikasi kematian elitisme," kata Boni dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (14/9).
Ia menuturkan, kematian elitisme ditandai oleh masyarakat yang tidak percaya pada kaum elit. Publik, kata Boni, mengharapkan sosok pemimpin seperti Jokowi.
"Kalau mau jadi pemimpin ya seperti dia (Jokowi, red). Dia humble (rendah hati, red), kerja keras, kalimatnya tidak rumit dan mudah dimengerti, serta hati anda pasti tersentuh," kata Boni.
Ditambahkannya, Jokowi muncul sebagai sosok yang memberikan sebuah perbedaan. Jika kader PDI Perjuangan tersebut tidak maju menjadi capres, maka muka-muka lama yang bakal memimpin Indonesia.
Tapi jika Jokowi akhirnya maju menjadi calon presiden pada tahun 2014, maka hampir bisa dipastikan tidak ada yang bakal bisa mengalahkan mantan Wali Kota Solo tersebut. "Jika 2014 pemilu kita asosiasikan sebuah pentas musik, Jokowi vokalisnya. Kita tinggal mencari penyanyi latarnya untuk dijadikan calon wakil presiden," kata Boni.(gil/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, menilai sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi semakin mendapat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?