Jokowi Menjelma jadi Kekuatan Politik Tersendiri
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebut Presiden Jokowi telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri di akhir masa jabatannya memimpin NKRI.
“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memosisikannya sebagai kingmaker,” kata Dendik.
Peta politik Pilpres 2024 menjelang tahapan pendaftaran paket capres-cawapres ke KPU (19 Oktober-25 November 2023) masih dinamis.
Hingga kini baru muncul nama tiga bacapres, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Bursa cawapres masih liar. Partai politik yang memenuhi syarat mencalonkan paket capres-cawapres masih kasak-kusuk.
Konon Jokowi ikut menjadi penentu dan pilihannya bisa memengaruhi partai-partai di koalisi pemerintahan membangun poros politik dan menentukan capres-cawapres.
Menurut Dendik, pada titik tertentu telah terjadi perbedaan kepentingan antara Jokowi dengan PDI Perjuangan yang selama ini mengusungnya.
Berbekal keberhasilan selama memimpin Solo dan DKI Jakarta, Jokowi tampil sebagai pemimpin nasional dengan sejumlah terobosan.
Cawe-cawe ala Jokowi itu yang membuat nama-nama seperti Prabowo dan Ganjar kerap berada pada posisi unggulan.
- Prabowo Targetkan Investasi Mencapai Rp 3,414 Triliun hingga 2029
- Keputusan Bahlil soal Elpiji 3 Kg Dianggap Bahlul
- Kompor Bahlil
- Bahlil yang Buang Badan soal LPG 3 Kg Dinilai Menunjukkan Pemberontakan ke Prabowo
- Apresiasi Instruksi Presiden soal Penjualan LPG 3 Kg, Putri Zulhas: Perketat Pengawasan
- Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo