Jokowi: Mereka Orang-Orang Baik

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan alasannya memilih Tumpak Panggabean dkk sebagai ketua dan anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK).
Menurut Jokowi, mereka adalah orang-orang baik.
Hal ini disampaikan Jokowi, usai pengambilan sumpah jabatan terhadap Ketua Dewas KPK Tumpak Pangabean dan empat anggota, yakni Artidjo Alkostar, Albertina Ho, Harjono dan Syamsuddin Haris.
"Ya kan sudah saya sampaikan yang kita pilih ini, beliau-beliau yang orang-orang baik. Beliau adalah orang baik memiliki kapabilitas, memiliki integritas, memiliki kapasitas dalam hal-hal yang berkaitan wilayah hukum," ucap Jokowi di Istana Negara, Jumat (20/12).
Jajaran dewas KPK itu sengaja dipilih oleh Presiden ketujuh RI ini dari latar belakang berbeda-beda. Ada yang mantan hakim, hakim aktif, mantan pimpinan lembaga antirasuah itu sendiri, akademisi hingga dari Mahkamah Konstitusi.
"Saya kira sebuah kombinasi yang sangat baik sehingga memberikan fungsi terutama fungsi kontrol dan pengawasan terhadap komisioner KPK. Saya kira ini akan bekerja sama dengan baik dengan komisioner. Itungan saya itu," jelasnya.
Sebagai contoh adalah Tumpak Panggabean yang ditunjuk menjadi ketua Dewas KPK. Bagi Jokowi, dia memiliki latar belakang dan berpengalaman di lembaga pemburu koruptor itu.
Karena itu, mantan gubernur DKI Jakarta ini berharap agar penguatan KPK ke depan betul-betul dilakukan secara nyata dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.
Jokowi berharap agar penguatan KPK ke depan betul-betul dilakukan secara nyata dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Utus Jokowi ke Pemakaman Paus, Prabowo Titipkan Pesan Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat