Jokowi Minta HKTI Jangan Berbelok Arah, Harus Mendukung

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong para petani di sejumlah daerah tertentu untuk memilih rempah-rempah atau kopi sebagai komoditas utama selain padi dan jagung.
“Rempah-rempah sekarang sudah mulai ditinggalkan. Saya perintahkan kepada Menteri Pertanian rempah-rempah harus dimulai lagi ditanam,” kata Jokowi dalam rapat koordinasi dan diskusi nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara beberapa hari yang lalu.
Jokowi mengingatkan, rempah-rempah merupakan kekuatan Indonesia sejak dulu. Bahkan bangsa Eropa harus berperang satu sama lain hanya untuk memperebutkan rempah-rempah Indonesia.
Namun, Jokowi heran sekarang jarang yang menanam rempah-rempah. Selain itu, juga tidak ada yang melakukan peremajaan. Nah, suami Iriana itu mengaku sudah memerintahkan penanaman rempah-rempah sejak tiga tahun yang lalu. Bibit-bibit yang diperlukan sudah mulai disiapkan.
(Baca Juga: Wali Kota Bogor Tak Mau Ucapkan Selamat Datang ke Presiden Jokowi)
Dia berharap Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) turut mendukung program penanaman rempah-rempah ini. “Jangan berbelok arah. Nanti diambil oleh negara lain. Lada ini sudah diambil oleh Vietnam. Kita rajanya lada, jadi hati-hati mengenai ini,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu hadir juga antara lain Mensesneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Badan Pertimbangan HKTI Oesman Sapta dan jajaran pengurus HKTI. (fid/jay/es)
Jokowi mendorong para petani di sejumlah daerah tertentu untuk memilih rempah-rempah sebagai komoditas utama.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?