Jokowi Minta Masyarakat tak Salahkan Dokter
Soal KJS, Tenaga Medis sudah Bekerja Mati-matian
Rabu, 27 Maret 2013 – 15:09 WIB
"Delapan RS nggak ada yang ICU nya kosong, anak saya kritis, sadar 30 persen, akhirnya saya dapat di Siloam, terus pindah. Dua minggu di Tarakan," ujar Slamet, warga lainnya yang anaknya mengalami kecelakaan dan sempat dirawat di RSUD Tarakan.
Baca Juga:
Banyak juga puji-pujian yang dilontarkan peserta publik hearing kepada Jokowi. Salah satunya dari Roy Pangharapan, anggota LSM Dewan Kesehatan Rakyat.
"Saya apresiasi program ini. Sekarang sedang dikritisi, saya mohon Bapak (Jokowi-red) tetap bertahan, karena itu harapan masyarakat satu-satunya. Sekarang rakyat bersama pemerintah menghadapi RS," ujar Roy.
Perwakilan rumah sakit sebenarnya juga hadir dalam acara public hearing. Namun, tidak satupun yang bersuara menjawab serangan-serangan para peserta public hearing.
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar rapat dengar pendapat publik alias public hearing. Kali ini public hearing membahas program jaminan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS